“Karena bodohlah saya berhasil”. jadi dalam bahasa anda , key success factor saya adalah kebodohan saya. Dengan kata lain, Bob ingin mengguncang pikiran para orang pintar dengan menyatakan bahwa kalau mau jadi entrepreneur yang sukses, ya jangan jadi orang pintar yang banyak tahu saja. Tapi jadilah orang bodoh yang serba bisa.
Kebebasan  adalah jantungnya sang wiraswasta ; the heart of the  entrepreneur,  bebas dari belenggu rasa takut (takut memulai usaha,  takut ambil  keputusan, takut ambil peluang, takut menanggung resiko,  takut gagal,  takut menderita dan lainnya). Bebas dari harapan berlebihan   (buanglah  jauh-jauh harapan yang berlebihan, semakin banyak anda  berharap,  semakin banyak anda kecewa, semakin sedikit anda berharap  semakin  sedikit anda kecewa) dan bebas dari belenggu pikiran sendiri   (teori-teori, konsep-konsep, persepsi-persepsi, pengalaman bahkan   keyakinan-keyakinan)
Contoh   belenggu diri sendiri bisa ditelusuri dari dokrin manajemen modern  yang  menyatakan bahwa risiko usaha harus diperkecil dengan rencana  sematang  mungkin. Bab Sadino berkomentar “itulah gobloknya para sarjana  yang  percaya ilmu manajem”. kalau saya, ngapain resiko harus  diperkecil, wong  di dalam resiko itulah biasanya terletak peluang.  dalam bahasa jalanan,  dalam resiko itu ada duit yang jumlahnya besar  sekali. lalu kalau mau  untung besar ngapain memperkecil resiko..
 Ketika  orang-orang menanyakan apa rahasia sukses Bob Sadino,  mereka sering  menjumpai pernyataan-pernyataan yang terkesan nyinyir,  paradoksal,  tidak logis, atau tidak masuk akal, gila, arogan, semau gue,  bahkan  cenderung kasar. Kegemaran Bob menyerang cara berpikir kalangan   akademis memunculkan kesan  gila dan anti intelektual
Salah  satu pernyataan Bob Sadino yang oleh kebanyakan orang  dianggap nyleneh  atau sangat tidak masuk akal adalah bahwa ia berbisnis  untuk mencari  rugi. Di balik pernyataan itu sebenarnya terbangun suatu  sikap mental  yang kokoh dalam melihat apa itu arti risiko serta  bagaimana cara  menyikapinya. Sesungguhnya resiko itu adalah bagian  inherent dari dunia  entrepreneurship. Makanya kalau orang pintar bilang  bahwa resiko usaha  itu harus diminimalkan, berarti menjauhi kesempatan  dan peluang
Bob  menyarankan  supaya siapa pun yang hendak wiraswastawan sejati jangan  berusaha  membuat rencana yang sempurna, jalankan bisnis anda ,  bergeraklah dulu,  setelah berjalan buatlah rencana supaya memberikan  hasil. Tapi jangan  sampai anda hanya berhenti di rencana atau rencana  menghentikan anda.  Jadi apapun yang saya rencanakan, sesempurna apapun  itu, Tuhan kok yang  menentukan hasilnya. Jadi kalau kita tahu Tuhan  yang menentukan ngapain  saya repot-repot membuat rencana, gitu lho!
 Salah  satu pertanyaan standar yang menurut Bob sudah ribuan  kali ditanyakan  kepadanya adalah soal modal. karena pertanyaannya  standar maka  jawabannya juga standar. kalau bicara modal, mereka selalu  merujuk pada  uang, barang, benda atau hal-hal yang tangible lainnya.  saya lagi-lagi  heran, mengapa mereka tidak pernah sadar, atau berpikir  sedikitpun  bahwa sudah ada modal yang berlimpah dalam diri kita ini.  Kita punya  otak, mata, telinga, niat  atau kemauan, semangat,  kreativitas, semua  itu kan modal intangible?
Ada  lima sandaran untuk menjadi entrepreneur sejati ; 
- Keberanian mengambil peluang,http://hairulfatoni.blogspot.com/
 
 
 

0 comments:
Post a Comment